Posted on 1 Comment

Hello world!

 

Sejarah Sabun Susu Sapi

Sabun susu sapi merupakan produk yang telah diproduksi lebih dari seratus tahun. Di antara berbagai jenisnya, sabun dengan label “red box” dan “blue box” adalah produk yang paling terkenal. Sabun susu sapi jenis ini dibuat dengan metode produksi “Kamadaki” yang menjadikannya kaya akan glycerin (bahan pelembap) berkualitas tinggi, juga lemak dan minyak alami. Dengan begitu, sabun tersebut terasa lembut untuk kulit.

Belakangan ini, produk sabun susu sapi dengan label “tanpa zat aditif” telah meningkat. Tentu hal ini disambut baik oleh penggemar sabun susu sapi. Setelah ini, kami akan menjelaskan cara memilih sabun susu sapi yang dapat Anda gunakan sebagai referensi.

Standar produk “red box” dan “blue box“

Seperti telah dijelaskan di atas, produk dengan standar “red box” dan “blue box” diproduksi dengan metode “Kamadaki”. Dalam metode ini, berbagai bahan yang lembut bagi kulit, seperti glycerin, lemak alami, dan minyak alami ikut dimasukkan ke dalamnya. Produk “red box” dan “blue box” ini merupakan produk yang laris dan digemari. Seiring perkembangan zaman, produk ini makin melekat pada masyarakat.

Penjualan sabun susu sapi “red box” dimulai di Osaka, Jepang pada tahun 1928. Selanjutnya, untuk memperluas jaringan penjualan, produsen merilis “blue box” pada tahun 1949. Produk “blue box” ini dengan cepat menjadi sabun susu sapi populer di berbagai area di Jepang.

Di Indonesia sendiri, sabun susu sapi jenis “red box” dan “blue box” mudah ditemukan di berbagai e-commerce. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan tren yang satu ini!